98 research outputs found

    PENGARUH DOSIS KOMPOS KULIT PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERONG PADA TANAH BEKAS TAMBANG BAUKSIT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompos kulit pisang terhadap pertumbuhan dan hasil terong pada bekas tanah tambang bauksit. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kuburaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 taraf perlakuan dan 4 ulangan, masing masing ulangan terdiri dari 4 sampel sehingga terdapat 80 tanaman. Perlakuan yang dimaksud yaitu : a1 = pemberian kompos kulit pisang 1000 g , a2 = 1500 g, a3= 2000 g, a4 = 2500 g, a5 = 3000. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah buah per tanaman (buah), berat buah per tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos kulit pisang berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per tanaman, panjang rerata buah tanaman dan berat kering per tanaman. Tetapi pemberian kompos kulit pisang berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, volume akar,berat buah pertanaman. Pemberian kompos kulit pisang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong . Dosis Kompos Kulit Pisang 2000 g menjadi dosis yang efektif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong. Kata Kunci : kompos kulit pisang, terong, tanah bekas tambang bauksit (overburden

    Penerapan Perkuliahan dengan Pendekatan Humanistik Pada Mata Kuliah Penelitian Pendidikan di PGSD Bone

    Get PDF
    Abstrak Permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan mahasiswa selalu menjadi topik yang memerlukan perhatian terus-menerus dari berbagai kalangan. Banyak penelitian yang telah dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa, namun sebagian besar masih berlandaskan pada pendekatan kognitif semata. Berdasarkan kajian teoritis, teori belajar yang lebih banyak memberikan peluang untuk berkembangnya potensi mahasiswa secara optimal adalah teori belajar humanistik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode pre-eksperimen dengan desain one shoot case study. Data yang diambil dan diolah adalah data kemampuan atau pemahaman mahasiswa yang berupa nilai perolehan mahasiswa dari mengerjakan tugas dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam perkuliahan ini berkisar pada nilai 4 atau nilai A dan nilai 3 atau nilai B. Secara keseluruhan, rata-rata kemampuan mahasiswa adalah 3,5 melebihi target, yaitu nilai 3. Semua mahasiswa terlihat aktif dan serius dalam mengikuti perkuliahan

    COOPERATIVE LEARNING FOR ENHANCED READING COMPREHENSION: A STUDY WITH FIRST-YEAR STUDENTS

    Get PDF
    This research aimed to determine the effectiveness of teaching reading comprehension using a cooperative learning model for first-year students at Universitas Muhammadiyah Bone. The study employed a quasi-experimental design, involving two groups: an experimental group (30 students) and a control group (30 students). Both groups underwent pre-test assessments, material presentations, and post-test evaluations. The data, collected through multiple-choice items, were analyzed using mean scores and the t-test formula. The research revealed that reading comprehension improved significantly in the experimental group (mean score 83.11) compared to the control group (mean score 61.56). The t-test also indicated a significant difference between the two groups, favoring the cooperative learning model. In conclusion, the use of the cooperative learning model effectively enhances students' reading comprehension.

    PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BARIS BARIS KOSONG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TAMBANG KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan tindakan (classroom active research). Bersadarkan hasil pengamatan di SMP Negeri 5 Tambang Kecamatan Tambang, ditemui beberapa fenomena tentang masalah rendahnya hasil; belajar siswa, seperti : 1) Hasil belajar yang diperoleh siswa belum optimal, hal ini terlihat hasil nilai rapor khususnya mata pelajaran IPS, lebih 50 % dari seluruyhj jumlah siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 63. 2) Adanya sebagian siswa yang sulit memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru , hal ini terlihat dari hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh guru hanya sebagian siswa yang memperoleh nilai yang baik dan dapat mengerjakan soal dengan benar. 3) Adanya sebagian siswa yang tidak dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, hal tersebut dapat dilihatr saat guru memberikan pertanyaan kepada siswa, siswa tidak dapat menjawab dengan baik dan benar. Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa tersebut penuylis menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Baris-=Baris Kosong untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Rumusan masalah untuk penelitian ini adalah : Apakah penggunaan model pembelajaran Baris-Baris Kosong dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu pengetahuian Sosial siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Tambang Kecamatan Tambang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, data yang diuraikan adalah sebelum tindakan, pada Siklur I dan Siklus II, tiap siklus dilakukan dalam tiga kjali pertemuan . Agar penelitian tindakan kelas ini berhasil dengan baik tanpa hambatan ytang mengganggu kelancaran penelitian, peneliti menyusun tahapan-tahapan yang dilalui dalam penelitin tindakan kelas , yaitu : 1) Perencanaa/persiapan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Kemusian data dalam penelitian ini diolah menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh sudjono. Berdasarkan hasil observasi pada gejala awal hasil belajar siswa diperoleh rata rata 48,3 dengan kategori kurang baik, Kemudian berdasarkan hasil obesrvasi pada siklus pertama yang menunjukkan bahwa tingkat hasil belajar siswa mencapai dengan rata-rata 60,6 dengan kategori kurang. Sedangkan pada sikluske dua terjadi peningkatan mencapai hasil belajar siswa diperoleh rata-rata 76,3 dengan kategori baik

    Code switching and mixing (Communication in Learning Language)

    Get PDF
    Abstrak;Dalam kehidupan sehari-hari, kita kadang berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda bahasa dengan kita. Dan bisa jadi perbedaan bahasa tersebut menjadi salah satu penghambat dalam proses komunikasi dalam masyakarat. Komunikasi dalam sebuah komunitas kelompok, begitupun dalam sebuah kelas,  merupakan hal yang paling penting dan mendasar dalam penyampaian maksud atau tujuan. Dalam hal ini bahasa yang merupakan alat komunikasi adalah elemen pokok untuk penyampaian hal-hal tersebut.  Dalam keseharian Seringkali dalam penyampaian tersebut dibutuhkan code switching (pengalihan bahasa) atau code mixing (penggabungan bahasa) yang bertujuan untuk membuat lawan bicara segera mengerti apa yang kita ucapkan, begitu pula dalam sebuah pembelajaran terkhusus pada pembelajaran bahasa asing. code switching  merupakan sebuah alternatif untuk melakukan percakapan dengan dua bahasa yang berbeda. Dimana saat ini code swtching menjadi sebuag fenomena luas dalam pengajaran bahasa Asing. Dalam sebuah pembelajaran, komunikasi merupakan salah satu unsur utama dan paling penting. Pengalihan dan penggabungan bahasa dalam pembelajaran, khususnya bahasa asing, merupakan salah satu trik agar si pembelajar secara tidak langsung dapat memahami bahasa yang mereka sedang pelajari. Guru membuat code swtiching di kelas untuk membuat makna yang jelas dan untuk mentransfer pengetahuan kepada siswa dalam cara yang efisien. Namun, harus diingat bahwa dalam jangka panjang, ketika siswa mengalami interaksi dengan penutur asli suatu bahasa; code switching dapat menjadi penghalang yang mencegah saling dimengerti.Kata kunci:Pengalihan bahasa, Penggabungan bahasa, dan Pembelajaran In everyday life, we sometimes communicate with other people of different languages with us. And it could be the difference in language became one of the obstacles in the process of communication in society. Communication in a community group, as well as in a classroom, is the most important and fundamental in the delivery of intent or purpose. In this case the language is a means of communication is a fundamental element for the delivery of these things. In everyday Often in the delivery of the required code switching (transfer language) or code mixing (incorporation language) which aims to make the other person immediately understand what we say, as well as in a learning especially those in foreign language learning. code switching is an alternative to have a conversation with two different languages. Where the current code swtching be sebuag widespread phenomenon in foreign language teaching. In a study, communication is one of the main and most important element. The transfer and incorporation of language in learning, especially foreign language, is one of the tricks that the learner can indirectly understand the language they are learning. Teachers make swtiching code in the class to make the meaning clear and to transfer knowledge to students in an efficient way. However, it should be remembered that in the long term, when students have interaction with native speakers of the language; code switching can be a barrier that prevents mutually intelligible.Keywords:Code switching, Code mixing and Learnin

    Analisis Behavior Contract Dalam Pembelajaran Pada Anak Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Kota Kediri

    Get PDF
    Behavioral Contract as an attempt to change certain behaviors in counseling. This technique is used to help solve the problem of maladaptive behavior in clients / counseling who want to change the behavior for the better at State Elementary School I Kediri. The focus is on motivating students to complete homework. Efforts to complete this research using observation techniques and in-depth interviews with stakeholders at State Elementary School I Kediri. The result is that the application of the behavior contract technique for students who have this problem has seen a good change. Students feel happy doing homework from all subjects given at State Elementary School I Kediri teachers.   [Behavioral Contract sebagai suatu usaha mengubah perilaku tertentu pada konseling. Teknik ini digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan perilaku maladaptif pada diri klien/konseling yang berkeinginan merubah perilaku tersebut menjadi lebih baik di MIN I Kota Kediri. Fokusnya adalah memotovasi siswa dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Usaha menyelesaikan penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara mendalam kepada stakeholder di MIN I Kota Kediri. Hasilnya penerapan teknik behavior contract siswa yang memiliki masalah tersebut sudah terlihat perubahan yang baik. Siswa merasa senang mengerjakan pekerjaan rumah dari seluruh mata pelajaran yang diberikan guru-guru MIN I Kota Kediri

    Studi Material Poliester-Gipsum Berpenguat Serat Ampas Tebu Dan Bambu Betung Untuk Aplikasi Bahan Akustik Yang Tidak Mudah Terbakar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan memahami perilaku material komposit yang memiliki sifat absorpsi suara dan sifat tahan bakar yang baik dari bahan poliester, gipsum, serbuk ampas tebu, dan serat bambu. Permasalahan yang dikaji ialah perbandingan pengaruh panjang serat bambu yang digunakan pada komposit terhadap nilai absorpsi suara dan ketahanannya terhadap temperatur tinggi. Panjang serat bambu yang digunakan ialah 10mm dan 30mm. Fraksi volume reinforce dan matriks ialah 30% : 70%. Metode pembuatan komposit dengan hand lay-up. Metode pengujian berdasarkan ASTM E1050 untuk uji absorpsi suara, ASTM E1131 untuk uji TGA, dan ASTM D635 untuk uji bakar. Dari hasil pengujian absoprsi suara didapatkan nilai koefisien memenuhi standar ISO 11654 dengan nilai α diatas 0.3. Hasil pengujian bakar tidak didapatkan perbedaan kecepatan bakar yang sifginifkan antara serat bambu 10mm dan 30mm, rata - rata kecepatan bakar ialah 0.083 mm/detik dan 0.086 mm/detik. Pengujian TGA menunjukkan degradasi massa tertinggi yaitu -0.130787 mg/oC pada temperatur 413.5 oC. ========================================================================= This research is aimed to obtain an excellent sound absorbing and flame resisting composite from polyester, gypsum, sugar cane bagasse, and betung bamboo. The scope of problem is the effect of bamboo fiber length towards sound absorption coefficient value and resistance to high temperature in composite. The length of bamboo used are 10mm and 30mm. Reinforce and matrix fraction is 30% : 70% by volume. Method of making composite with hand lay-up. Testing method based on ASTM E1050 for sound absorption test, ASTM E1131 for TGA test, and ASTM D635 for burn test. Absorption test result meet ISO 11654 standard with α value more than 0.3. Burning test result shows no significant difference between bamboo fiber length 10mm and 30mm, average burning rate is 0.083 mm/sec and 0.086 mm/sec. TGA shows highest mass degradation is -0.130787 mg/oC at 413.5 oC

    Peningkatan Kemampuan Profesional Guru Melalui Supervisi Teknik Diskusi Refleksi Kasus (DRK) Oleh Pengawas Sekolah Di SLB-ABC Putra Harapan Kabupaten Blitar

    Get PDF
    Kenyataan yang terjadi di lapangan khususnya di SLB-ABC Putra Harapan Kabupaten Blitar, meskipun pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai program antara lain penataran-penataran, penyempurnaan kurikulum, pengadaan sarana prasarana dan alat belajar, peningkatan manajemen sekolah, dan sebagainya. Namun demikian upaya-upaya tersebut kurang mempunyai dampak yang nyata dalam kegatan pembelajaran di kelas apabila tidak diikuti dengan pembinaan profesional bagi para guru. Sebagai upaya membantu memecahkan masalah tersebut, maka peneliti menawarkan suatu bentuk supervisi dengan teknik Diskusi Refleksi Kasus (DRK). Hasil dari pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) ini ditengarai dapat dijadikan pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dalam membina guru dan tenaga kependidikan di sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya secara nyata. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus melalui penatahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan peranan supervisi teknik Diskusi Refleksi Kasus (DRK) dalam upaya meningkatkan kemampuan profesional para guru, 2) Memberikan arahan atau pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya dalam membina guru dan staf sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan dan profesinya secara berdaya guna dan berhasil guna. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan kemampuan profesional guru SLB-ABC Putra Harapan Kabupaten Blitar melalui penerapan supervisi teknik Diskusi Refleksi Kasus (DRK). Hal ini ditandai adanya peningkatan kategori kemampuan profesional guru dalam setiap siklusnya yaitu pada siklus I berada pada kategori kurang dan pada siklus terakhir meningkat dan berada pada kategori tinggi

    UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN NENAS DI LAHAN GAMBUT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan produksi tanaman nenas di lahan gambut. Upaya tersebut adalah dengan mengkombinasikan antara jarak tanam danaplikasi pupuk N, P dan K. Penelitian menggunakan metode Analisis antar lokasi dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor jarak tanam dan pemupukan N, P dan K. Perlakuan yang dimaksud adalah (1). Faktor jarak tanam dengan 2 aras yaitu : J1 = 60 cm x 60 cm dan J2 = 60 cm x 90 cm. (2). Faktor pemupukan terdiri dari 3 aras yaitu P0 = Tanpa pemupukan, P1 = 175 kg urea +125 kg SP-36 + 200 Kg KCl per Ha,P2 =350 kg urea + 250 kg SP-36 + 400 kg KCl per Ha dan P3 = 525 kg urea + 375 kg SP-36 +600 kg KCl per Ha. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan terhadap Serapan Hara K pada Jaringan Tanaman, Bobot Kering Tajuk, Indeks Panen, Berat Buah segar. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian pada taraf 5%. Jika memberikan pengaruh yang nyata, analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa takaran pemupukan pada perlakuan P2 (350kg urea + 250 kg Sp-36 + 400 kgKCl) per ha merupakan upaya yang terbaik dalam peningkatan hasil tanaman nenas di lahan gambut. Terdapat interaksi antara jarak tanam dan pemupukan terhadap bobot segar buah dan Indeks panen. Kata kunci : nenas, gambu
    corecore